♥♥♥♥♥ Condong mato ka nan rancak condong salero ka nan lamak rancak di awak katuju di urang ♥♥♥♥♥

25/09/09

Hari Rayo Idul Fitri

Pada 1 syawal tentunya umat Islam merayakan hari kemenangan hari penuh berkah hari yang fitrah untuk merayakan hari raya Idul Fitri. Setelah kurang lebih satu bulan berpuasa di bulan Ramadhan tibalah hari yang di tunggu-tunggu yaitu hari raya idul Fitri.

Bagi orang perantau, khususnya orang minangkabau saat ini lah saat yang tepat untuk berkumpul dengan sanak keluarga, bersilaturahim dengan sanak keluarga lainnya. Dari setelah menjalankan shalat Id, semua bersalam-salaman memohon maaf apabila sebelumnya menyakiti atau sempat membuat orang lain berkecil hati. Dengan niat yang tulus memberi maaf dan memaafkan.

Hari raya Idul fitri 1430 H kali ini saya supiak tidak dapat berkumpul dengan keluarga di kampung. Di karenakan Allah belum mengijinkan. Dari mendengar cerita sanak keluarga syukur alhmdllah semua sanak keluarga di kampung sehat wal'afiat dan berkumpul menyambut hari yang fitri ini.

Di karenakan hari yang fitri ini hari yang sangat di tunggu maka para perantau sangat banyak berdatangan dengan membawa keluarga lainnya, sehingga yang biasanya kota Bukittinggi lancar menjadi penuh dengan kendaraan dan para perantau. Dari yang biasanya untuk menempuh perjalanan dari kota padang ke Bukittinggi kurang lebih 1,5 jam sekarang menjadi 4 hingga 6 jam.

Kenapa kota Bukittinggi menjadi begitu macet, ternyata para pendatang apabila ingin berpergian ke daerah pekanbaru riau, atau hendak ke batusangkar, ataupun hendak ke medan mereka memilih singgah ke kota Bukittinggi untuk mengunjungi tempat wisata dan membeli oleh-oleh khas daerah ini. Kenapa daerah ini menjadi pilihan untuk berwisata karena daerah ini sejuk, masih asri dan memiliki makanan yang khas salah satunya seperti gulai itik cabe ijo .

Ini merupakan hal yang biasa terjadi dalam menyambut Hari raya Idul Fitri di ranah Minang.

Selengkapnya...

24/09/09

Memulai

Syukur alhamdulillah saya supiak minang sampai detik ini masih di beri umur panjang. Hari ini merupakan hari pertama untuk memulai kesibukan dan menjalani hidup semestinya. Setelah cukup lama beristirahat liburan idul fitri 1430 H. Dan mudah-mudahan kita masih di beri kesempatan untuk bertemu kembali dengan ramadhan berikutnya. Saya supiak minang mohon maaf untuk sahabat semua.
Selengkapnya...

14/09/09

Pulang kampuang

Dalam berita-berita baik dari media televisi, media cetak,media elektronik lainnya telah mulai membahas tentang mudik. Kalau bagi daerah supiak bukittinggi kalau ada perantauan yang hendak mudik maka istilah yang daerah supiak gunakan adalah pulang kampuang. Kapan biasanya tradisi pulang kampuang ini membudaya, yaitu pada saat hari libur sekolah, apalagi yang sangat banyak pulang kampuang ke kampuang halaman yaitu saat hari raya Idul fitri.


Kebetulan sekali beberapa hari lagi tradisi pulang kampuang ini akan mulai banyak. Para perantauan baik dari mana pun akan pulang ke tanah kelahiran masing-masing. Dari jauh-jauh hari tradisi berlebaran di kampuang ini di laksanakan para persatuan orang-orang minang di perantauan mengadakan pulang basamo. Sebegitu eratnya darah minang pada diri perantauan membuat mereka sangat ingin bersama-sama pulang kampuang dengan orang-orang minang lainnya. Kenapa ini gencar sekali di adakan oleh persatuan orang-orang minang di perantauan yaitu untuk mendekatkan antar orang minang yang perantauan yang satu dengan orang minang perantauan yang lainnya.

Hmm
Bagaimana dengan supiak kali ini. Amat di sayangkan supiak tidak dapat berlebaran di kampuang halaman kali ini. InsyaAllah kalau ada waktu yang tepat, masih di kasih umur panjang supiak akan pulang ke kampung halaman nan ta cinto yaitu Bukittinggi.

Selengkapnya...

08/09/09

Pepaya kuah basantan

Salah satu menu buka puasa yang tidak saya temui di daerah perantauan ini. Dahulunya semasa saya masih di bangku sekolah orang tua saya selalu mengajak saya jalan-jalan sore ke pasar bawah bukittinggi. Karena saya dan mama pergi di sore hari sudah pasti ada penjual jajanan buat berbuka puasa. Dan yang bikin saya tertarik adalah pepaya di beri kuah santan. Sungguh menarik memang, dengan tampilan warna pepaya di campurkan dengan kuah santan. Dan saya pun membelinya untuk di jadikan salah satu menu berbuka puasa saya nantinya.


Di karenakan saya tidak selalu di ajak mama ke pasar tentunya pun saya tidak selalu menyicipi pepaya berkuah santan ini. Karena saya sangat menyukai pepaya kuah santan ini, sembari pulang sekolah yang kebetulan sekolah saya berdekatan dengan pasar bawah bukittinggi maka saya langsung membelinya dengan pepaya di pisahkan dengan kuahnya yaitu kuah santan.

Di dalam keluarga tidak cuma saya saja yang menyukai makanan ini. Selain menyegarkan pepaya ini merupakan salah satu buah-buahan yang berkhasiat membantu pengaturan asam amino dan membantu mengeluarkan racun tubuh.

Sewaktu-waktu apabila saya menginginkannya saya dapat membuat pepaya kuah santan ini. dengan cara ;
1/2 buah pepaya ukuran sedang
200 ml air santan kental(pati santan)
300 ml air
Gula pasir secukupnya
Garam sedikit
Vannili secukupnya

dan

- keruk pepaya dengan sendok, atau cetakan es buah
- rebus semua bahan kuah sampai mendidih kecil...matikan
- dinginkan kuah santan

apabila anda ingin campurkan dengan es bisa juga. Untuk penyajian pepaya dan santan di pisah supaya tahan lama.

Nah selain rasanya yang segar pepaya mengandung banyak khasiat untuk tubuh kita. Jadi kenapa tidak saya menjadikan pepaya berkuah santan ini menjadi menu favorit saya.

Selengkapnya...

07/09/09

Nasi goreng padang

Syukur alhamdulillah akhirnya saya menemukan juga tempat makan yang sempat menghilang cukup lama. Makanan yang saya maksud yaitu penjual nasi goreng, gado-gado, soto padang. Memang di bilang cukup susah juga saya menemukan tempat makan khas minagkabau di daerah perantauan ini. Yang menemukan kembali tempat barunya ini adalah teman sekolah saya di bukittinggi dahulu. Dia segera memberitahukan saya kalau dia menemukan tempatnya.


Memang ada banyak orang-orang yang menjual nasi goreng, gado-gado, soto padang, teh talua tetapi untuk rasa yang bener-bener asli dan cocok di lidah saya ya yang satu ini.

Penjualnya memang orang minangkabau asli. Kenapa saya berkata seperti itu karena si penjualnya saya ajak berbiacara bahasa minang beliau menjawabnya dengan bahasa minang juga. Kenapa saya tambah yakin ini orang minangkabau asli karena dari logat dan irama bahasa minangnya saya tau sipenjual asli daerah minang bagian mananya.

Teman saya ini sudah lama berlangganan dengan si penjual ini. Pak ujang namanya. Pada saat pertama kali saya ketempat pak ujang ini saya memesan nasi goreng. Saat saya makan nasi goreng ini saya serasa berada di tanah kelahiran saya.

Setelah itu saya jadi ketagihan, apabila saya berpergian saya selalu makan ke tempat pak ujang ini. Sampai-sampai pada saat kakak perempuan saya dari bukittinggi datang berkunjung saya ajak untuk mencoba makanan di tempat pak ujang ini. Kata-kata pertama yang terucap oleh kakak perempuan saya saat mencicipi nasi gorengnya adalah wah serasa makan di daerah sendiri, yaitu di bukittinggi.

Bagaimanapun itu yang terpenting akhirnya saya telah menemukan juga di mana pak ujang berjualan dan saya pun sering berbuka puasa di sana. Akhirnyaaaa...

Selengkapnya...

03/09/09

Lapek Sagan

Makanan khas minangkabau yang satu ini adalah lapek sagan. Selain dari namanya yang cukup unik rasa makanannya pun tak kalah uniknya, kenapa unik di karenakan terbuat dari bahan beras ketan.

Saya pribadi sangat menyukai makanan ini, karena lapek sagan ini lain dari yang lainnya. Terkadang apabila ada acara kumpul keluarga, lapek sagan ini juga di suguhkan. Dalam keluarga saya pun pada saat berbuka puasa terkadang lapek sagan ini di suguhkan.


Anda penasaran..hmmm.... berikut caranya;

Bahan :
250gr ketan putih, rendam dengan air selama 4 jam, tiriskan, kukus 15 menit dalam dandang
1 butir kelapa parut, pilih yang agak muda
100 gr gula pasir
2 batang pisang tanduk (kira-kira 400gr pisang tanpa kulit), haluskan, lebih enak yg sudah matang sekali
1 sdt vanilla
½ sdt garam
Daun pisang, potong-potong sebesar bungkusan nagasari atau lapek bugih

Cara membuat:
1. Aduk rata semua bahan jadi satu, ambil 1-2 sdm adonan letakan diatas daun pisang, bungkus . 2. Susun dalam dandang, kukus, sampai matang

Lapek sagan ini biasanya di jadikan makanan sampingan, makanan pendukung atau di anggap makan cemilan.

Selengkapnya...

Asam Padeh

Orang-orang berfikir masakan daerah minangkabau identik dengan santan. Nah berikut saya akan membahas salah satu masakan dari minangkabau tanpa santan yaitu asam padeh. Dan masakan asam padeh ini membuktikan bahwa masakan minangkabau tidak indentik mengandung santan.Nah untuk campuran asam padeh bisa apa saja seperti daging,ikan, tempe,tahu, atau kentang. Tetapi di sini saya akan membahas tentang asam padeh daging.


Asam padeh daging terkadang di suguhkan menjadi salah satu menu untuk acara pernikahan atau selametan. Dan di rumah saya pun masakan asam padeh daging ini menjadi menu kesukaan keluarga, selain rasanya yang unik dan bebas dari santan.

Apabila anda ingin tau bagaimana dan apa bahan-bahannya berikut;

Bahan :

a. Daging Sapi, 500 gram. Dipotong-potong berbentuk segi empat (kotak-kotak)
b. Kentang, 250 gram. Dipotong-potong

Bumbu :

1. Cabe merah besar 7 buah
2. Cabe rawit merah 3 buah
3. Bawang putih 4 siung
4. Bawang merah 6 buah
5. Jahe sebesar ibu jari
6. Tomat merah 2 buah, tomat diiris-iris setebal 3 mm
7. Kemiri 3 buah
8. Asam kandis, 2 buah
9. Langkuas, sebesar ibu jari
10. Serei, 1 batang
11. Daun jeruk purut 2 lembar
12. Daun kunyit, 1 lembar
13. Garam secukupnya

Cara memasak

1. Masukan daging ke dalam panci bersama bumbu-bumbu yang dihaluskan
2. Selanjutnya masukan serai, daun kunyit, daun jeruk dan tomat yang sudah diris-iris.
3. Agar daging cepat empuk, pancinya ditutup waktu memasak.
4. Apabila daging setengah matang , masukan asam kandis kentang yang sudah dipotong-potong.
5. Apabila daging sudah empuk dan kuah sudah kental panci diangkat

Nb: Daging dapat diganti dengan ikan.
Selengkapnya...

02/09/09

Pangek Ikan

Lagi-lagi saya membahas tentang masakan daerah minangkabau. Selain ingin berbagi sekalian saya ingin mengingat kembali masakan yang satu ini. Pangek ikan adalah masakan khas dari Sumatera Barat. Pengek ikan berwarna merah, karena menggunakan banyak cabe. Pangek ikan menggunakan ikan gabus atau ikan–ikan air tawar dengan warna daging yang putih dan ukuran sedang.


Bumbu pangek ikan sangat khas, sehingga rasanya juga khas, pedas-pedas asam. Bagi Anda yang tak berselera makan, cobalah mencicipi pangek ikan. Masakan ini akan menggugah selera dengan syarat, ikan yang digunakan harus segar.

Di daerah lainnya di minangkabau pangek ikan di campuran dengan singkong. Memang agak berbeda dengan sampadeh ikan, yang campurannya adalah kentang

Apa anda ingin coba membuatnya berikut
BAHAN

1.Ikan Mas atau Ikan Tongkol, 1 kg, (sekitar 2 ekor)
2. Kacang Panjang, 10 lembar, dipotong-potong , 15 cm
3. Santan kental 350 cc (atau satu buah kelapa yg sudah tua)
4. Cabe Merah 10 buah
5. Cabe rawit, 5 buah
6. Jahe sebesar ibu jari
7. Kunyit sebanyak 2 (dua) ruas jari telunjuk
8. Bawang merah, 8 buah
9. Bawang putih, 5 siung
10. Kemiri, 5 buah
11. Daun kunyit satu lembar
12. Serei, satu batang
13. Asam kandis, 4 keping

BUMBU

Bumbu2 yang dihaluskan

1. Cabe
2. Jahe
3. Kunyit
4. Bawang Merah
5. Bawang putih
6. Kemiri

CARA MEMASAK

1. Potong ikan Mas atau tongkol, satu ekor (berat setengah kg) dibagi empat
2. Susun kacang panjang yg sudah dipotong-potong di penggorengan (kuali) untuk alas ikan.
3. Letakan ikan di atas kacang panjang
4. Aduk bumbu2 yg sudah dihaluskan ke dalam santan.
5. Siramkan ke atas ikan yg di dalam penggorengan
6. Masukan daun kunyit, serai , asam kandis dg garam secukupnya
7. Dimasak dan jangan lupa mengaduk santan pelan-pelan

Perlu di ingat untuk pembuatan masakan jenis ini masing-masing orang bisa berbeda takaran bahannya, jadi buat sesuai selera masing-masing.

Terkadang masakan ini di bawa atau di berikan kepada keluarga dekat pada saat berkunjung atau berlebaran.
Selengkapnya...

01/09/09

Lamang

Salah satu makanan khas dari sumatera Barat yang satu ini cukup banyak di minati yaitu lamang. Lamang adalah beras ketan yang di masak dengan santan dan di masak dalam bambu muda . Bahan utamanya adalah beras ketam putih, santan kelapa, daun pandan sedikit garam. Beras ketan di cuci bersihkan dulu dan di masukan kedalam ruas bambu muda yang terlebih dahulu di lapisi dalamnya dengan daun pisang kemudian baru dituangkan santan ke berasnya dan di bakar dengan bara api, di jaga jangan samapai ruas bambu terbakar.


Makanan yang satu ini di suguhkan pada saat acara-acara tertentu saja. Ada juga istilah malamang. Malamang adalah salah satu tradisi di Minangkabau menjelang Ramadhan, Idul Fitri, ataupun Maulid Nabi Muhammad SAW. Tetapi, aktivitas ini sepertinya lebih banyak dilaksanakan untuk menyambut Idul Fitri. Konon, pada kesempatan itu, menantu perempuan di Minang 'wajib' mengantarkan lemang buatannya sendiri ke rumah mertua, sebagai tanda bakti dan tentu saja, dalam rangka silaturahim. Tapi pada masa sekarang, tradisi ini sudah mulai pudar karena...yah, alasan klasik, globalisasi.

Selain untuk acara-acara tersebut di atas ada juga lamang ini di buat untuk di perjual belikan. Untuk para penjual lamang ini apalagi pada saat bulan puasa dan Lebaran, penjualannya bisa dua kali lipat. Adapun supaya akan terasa bervariasi makan lamang ini di makan dengan pisang,durian,atau juga bisa dengan tapai hitam.

Selengkapnya...