♥♥♥♥♥ Condong mato ka nan rancak condong salero ka nan lamak rancak di awak katuju di urang ♥♥♥♥♥

20/07/10

Tradisi Balimau

Tidak terasa begitu cepatnya waktu berlalu, supiak ataupun sanak saudara yang beragama islam sudah mulai mendekati bulan nan suci bulan penuh berkah yaitu bulan Ramandhan. Inilah bulan yang sangat di tunggu-tunggu.

Apabila sudah mendekati bulan Ramadhan di kampuang nan tacinto sudah mulai di sibukkan dengan tradisi balimau. Mungkin tidak hanya di kampuang supiak di minangkabau saja yang memiliki tradisi balimau ini, di kampung seberangpun ada.

Kali ini supiak jadi teringat masa- masa waktu masih di bangku sekolah dahulu. Dimana supiak pun sempat merasakan atau mengikuti tradisi balimau. Jadi teringat masa-masa yang cukup berkesan di waktu itu. Supiak dan kakak-kakak perempuan beserta kedua orang tua dan tidak lupa mengajak sanak saudara lainnya, kami pergi balimau ke tempat yang lumayan cukup jauh yaitu ke Pantai Carocok Painan. Karena merasa belum pernah menjajaki daerah sejauh ini dari Bukittinggi, terbesitlah rencana untuk pergi ke pantai carocok Painan Sumatera Barat.

Berangkatlah pagi-pagi kami dari Bukittinggi, melewati lembah Anai karena tujuan utama kami adalah Pantai Carocok maka kami tidak sempatkan waktu untuk berhenti di lembah Anai ini. Sepanjang perjalanan supiak dan keluarga kami bersenda gurau untuk menghilangkan perasaan bosan di perjalanan.

Setelah cukup menempuh perjalanan yang jauh dari Bukittinggi ke Painan, maka sampai lah kami di Pantai Carocok. Dengan mengucap syukur dan bahagia supiak dan keluarga turun dan mulai menapaki jalan menuju tepian pantai. Yang menarik dari Pantai ini adalah air pantai ini ada kalanya surut dan pasang. Pantai nya masih asri dan banyak pepohonan dan pengunjung ke pantai ini terbilang masih sedikit, tidak seramai Pantai Padang, Pantai Pariaman, Pantai Pasir Putih, Pantai Air Manis, dan banyak lagi yang lainnya.

Hal yang unik dari pantai ini adalah bentuk pantainya memang mirip seperti carocok ( corong) hmm wajarlah pantai ini di beri nama pantai carocok karena memang bentuk pantainya serupa dengan carocok (corong). Kami sungguh beruntung saat itu karena air pantai sedang surut. jadi kami di beri kesempatan untuk pergi ke tengah pulau.

Supiak dan rombongan berjalan ke tengah pantai dengan air setinggi mata kaki. Dengan jarak beberapa meter dari tepian sampai lah supiak dan rombongan di tengah pulau kecil yang mana di pulau ini banyak pohon kelapa. Kami sekeluarga beristirahat di pulau tersebut. Dengan melepas lelah dengan perjalanan yang lumayan jauh. Kami sempatkan untuk makan siang di pulau kecil tersebut. Adapun bekal makan siang tersebut kami bawa dari Bukittinggi. Nasi yang lauknya telur rebus balado di bungkus dengan daun pisang. Hmmm bau nya sungguh membuat perut bertambah lapar. Lauk pauk yang lainnya pun tidak lupa di suguhkan waktu itu yaitu rendang daging, ayam balado goreng cabe merah. Betapa nikmatnya makan bersama waktu itu selain lauk pauknya, dengan nasi bungkus daun pisang di temani oleh angin pantai yang menyegarkan.

Kamipun tidak bisa berlama-lama di sana karena waktu air pasang pun segera tiba. kami kembali ketepian pantai dan kami pun melanjutkan perjalanan untuk mencari masjid di sekitar untuk melaksanakan kewajiban shalat Zuhur.

Setelah shalat zuhur kamipun melanjutkan perjalanan kembali ke Bukittinggi. Kami tidak lupa untuk singgah di Lembah Anai, serta singgah di Bika Mariana. Duh Perjalanan yang menyenangkan.

Selengkapnya...